5 alasan yang Membuat Ridwan Kamil Layak di Kagumi


Ridwan Kamil, Walikota Bandung yang satu ini tengah menjadi magnet. Seluruh penduduk Indonesia sedang mengaguminya, baik karena kewibawaannya sebagai pemimpin maupun kecerdasannya dalam merancang bangunan. Sosok yang dinilai pro terhadap kaum muda ini diprediksi akan menjadi presiden Indonesia di masa mendatang. Tapi seperti halnya sosok-sosok lain di Indonesia, Ridwan Kamil juga punya haters. Artikel ini bukan bermaksud melebih-lebihkan melainkan hanya ingin berbagi, berbagi informasi tentang perjalanan panjang Ridwan Kamil hingga menjadi suksesor seperti sekarang, berikut ini adalah fakta-fakta tentang Ridwan Kamil yang bisa kalian jadikan pelajaran:

1.Aktif dalam Kegiatan Seni
                                                         source:regional.kompas.com
Ridwan Kamil sangat suka hal-hal yang berbau seni, ia juga tipikal anak yang suka berimajinasi. Hobinya berimajinasi itu juga yang membuatnya suka membaca komik dan melihat foto  berbagai kota diluar negeri. Tak sepeti anak-anak lain yang gemar bersenang-senang Ridwan lebih suka mempelajari hal-hal bermanfaat termasuk berbisnia. Buktinya, saat ia mkasih sekolah di Sekolah Dasar Negeri III Banjarsari Bandung ia berjualan es mambo buatan sendiri.

Selama menjadi siswa sekolah ia juga termasuk siswa yang aktif dan cerdas. Energinya berwirausaha tak berhenti di sekolah dasar dan terus berlanjut hingga ke perguruan tinggi. Selama menempuh kuliah di Intitut Tekhnologi Bandung (ITB) sosok yang sering disapa Kang Emil ini juga mencari uang tambahan kuliah dengan membuat ilustrasi car air atau maket yang ia jual kepada dosen.

2.Selalu Masuk Sekolah Favorit
Karena kecerdasannya Kang Emil sejak kecil selalu berhasil masuk ke sekolah-sekolah favorit di Bandung, saat sekolah dasar ia menjadi siswa Sekolah Dasar Negeri III Banjarsari Bandung, kemudian dilanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bandung dan kemudian dilanjutkan ke Sekolah Mengatah Atas Negeri 3 Bandung. Kang Emil juga berhasil menembus kampus favorit anak-anak teknik Bandung yakni ITB. Hebatnya lagi dia pun berhasil meraih beasiswa di University of California, Berkeley untuk mengambil gelar S2

3.Pernah Hidup Miskin
                                                             source:yahanu.com
Sulitnya hidup dirasakan dirinya ketika menginjakkan kaki ke Negeri Paman Sam, Amerika Serikat (AS). Saat itu ia pikir bisa mendapat karir cemerlang di AS tapi ternyata setelah empat bulan berada di AS ia harus berhenti bekerja karena perusahaan tidak membayar gajinya, menurut berbagai informasi di situs internet kegagalan Kang Emil berkarir di AS tak lepas dari krisis moneter yang melanda Indonesia pada akhir tahun 90-an. Menariknya kendati tak punya pekerjaan Kang Emil tetap bertahan di AS hingga akhirnya mendapat beasiswa di University of California, Berkeley.

Selagi mengambil S2 di Univesitas tersebut Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di Departemen Perancanaan Kota Berkeley. Untuk bertahan hidup di negeri Paman Sam Kang Emil hanya makan dengan menu tidak lebih dari 99 sen per hari. Ujian tak berhenti sampai disitu, karena saat ia masih mengganggur istrinya Atalia Praratya elahirkan anak pertama mereka, namun saat itu Kang Emil tidak punya biaya sama sekali. Walhasil ia pun mengaku menjadi warga miskin untuk mendapatkan persalinan gratis. Sang istri melahirkan hanya di sebuah bangsal rumah sakit
 
4.Ciri Khas Desainnya adalah Representatif
                                                         source:www.archdaily.com

Ridwan Kamil merupakan salah satu arsitek kreatif yang punya karya beda dibanding arsitek-arsitek lulusan tahun 90-an. Rancangannnya selalu terdiri dari 3 bangunan yang representatif dalam arti dapat mencerminkan karakter sang arsitek namun juga dalam segi fungsinya diharapkan memiliki peran besar bagi masyarakat hingga bertahun-tahun mendatang. Ridwan Kamil sangat suka penggunaan  konsep ruang terbuka dengan memanfaatkan ventilasi alami melalui pengolahan bentuk dan ruang yang simpel tanpa sekat. Ia sangat senang bermain-main dengan cahaya. Rumah Botol Bandung, Masjid Al-Irsyad Parahyangan dan Museum Tsunami Aceh adalah sejumlah karyanya yang masih bisa dinikmati hingga sekarang

5.Banjir Penghargaan
                                                source:etongportography.wordpress.com
2013
Urban Leadership Award dari Univ Pensylvania, AS
2012
Pikiran Rakyat Award 2012 untuk Tokoh Muda Kreatif
Winner International Young Design Entrepreneur of the Year from British Council Indonesia
Google Chrome l Web Heroes for Indonesia Berkebun
Indonesia Green Awards “Penghargaan Penginspirasi Bumi”, Penggagas Indonesia Berkebun
Indonesia Green Awards “Penghargaan Penginspirasi Bumi”, Green Building Rasuna Epicentrum

2011
Green Leadership Award for Al-Irsyad Mosque from BCI Asia
Top 5, Best Building of The Year 2010 from ArchDaily for Al-Irsyad Mosque

2010
BCI Asia Top Ten Architecture Business Award
Winner third prize : Design Competition Suramadu Mosque
The 6th Winner of The Best Design Architecture Consultant, Citradata Award

2009
Architect of the Year from Elle Décor Magazine.
BCI Asia Top Ten Architecture Business Award
Winner first prize : Design Competition University of Indonesia Cultural Center

2008
Winner first prize : Design competition for Tangerang Gateway, 2008
BCI Asia Top Ten Architecture Business Award 2007
Winner first prize : International Design competition for Aceh Tsunami Museum
Winner first prize : Design competition Bintaro CBD Master Plan, Jakarta
Winner first prize : Design competition Jakarta Stock Exchange, Jakarta

2007
Winner first prize : International Design competition for Aceh Tsunami Museum
Winner first prize : Design competition Bintaro CBD Master Plan, Jakarta
Winner first prize : Design competition Jakarta Stock Exchange, Jakarta

2006
Winner International Young Design Entrepreneur of the Year from British Council Indonesia
Winner Best Commercial/Superblock Project for Rasuna Epicentrum by Property&Bank Magazine
Winner Mowilex Design Awards (Al-Azhar International School)
Winner first prize : Design competition Kemayoran Urban Gateway
Winner second prize : National design competition - Penabur International School, Jakarta

2005
Winner first prize : International Design competition Waterfront Retail Masterplan, Suzhou, RRC
Winner first prize : International Design competition Kunming Tech Park, Kunming, RRC
Winner first prize : Design competition - IT-Center Pupuk Kaltim, Balikpapan
Winner first prize : National design competition – University of Tarumanagara
Winner second prize : National design competition - Agung Sedayu Club House, Jakarta
Winner third prize : National design competition Jatinegara District Revitalization, Jakarta

2004
Winner first prize : International Design competition - Islamic Center, Beijing, RRC,
Winner second prize : Design competition Senen District Revitalization
Urban Architecture di Universitas Tarumanegara, Rasuna Epicentrum, dan Area Expo Surabaya.
JSX Tower.
Gan and Oil Tower, Jakarta.
Sahid Twin Tower, Jakarta.
Beijing Finance Street superblock.
Masjid Al Irsyad Kota Baru parahyangan, Jawa barat.
Urban Design di Jedah Town, dan Al Noor Ecopolis di Syria.

sumber:
http://kolom-biografi.blogspot.com
http://id.wikipedia.org



2 komentar:

  1. muda dan kreatif :)
    saya salah satu pengagumnya, meski sampe sekarang belom pernah ketemu

    he he he
    *ngarep

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayuk ah bikin artikel positif ttg tokoh tokoh biar ketularan suksesnya :)

      Hapus