Galeri Foto Perayaan Legalisasi Pernikahan Sesama Jenis

Melihat berita yang berhamburan mengenai LGBT dan pelegalan pernikahan sesama jenis rasanya mulut saya gatal untuk berkicau. Saya secara lantang mengakui tidak setuju dengan keputusan Mahkamah Agung Amerika Serikat yang melegalkan pernikah sesama jenis. Mungkin orang-orang akan berpendapatn bahwa pendapat saya ini kuno, tidak demokrat dan kurang bijak. Terserah, kenapa saya bilang terserah? karena saya masih memegang ajaran agama yang melarang pernikahan sesama jenis.

Bukan ingin membanding-bandingkan, tapi cobalah kalian tengok kehidupan para binatang, siapakah diantara mereka yang kawin atau berhubungan seksual dengan sesama jenis? setau saya hanya babi. Jika manusia melakukan tindakan serupa bukankah bisa dikatakan manusia sama derajatnya dengan babi? Saya sih tidak mau dipersamakan dengan babi dan jelas pernikahan sesama jenis itu terlalu bersiko saling menebarkan penyakit khususnya AIDS.

Saya punya beberapa teman penyuka sesama jenis, mereka adalah orang-orang menderita yang menikmati kesenangan fatamorgana? Mengapa fatamorgana? karena dihati kecilnya mereka sadar bahwa itu adalah perbuatan yang salah, tapi memang sulit untuk menahan godaan birahi yang menggebu ketika seorang pria melihat maaf selangkangan pria, dan seorang wanita maaf melihat payudara wanita. Sebenarnya jika kita berbicara dari hati ke hati bersama mereka kita akan tahu dan menarik garis merah mengapa menjadi penyuka sesama jenis adalah pilihan mereka.

Tapi tentunya setiap orang memiliki pikiran yang berbeda dalam memandang masalah ini,mungkin juga saya lah yang kurang bijak dalam berkomentar karena memang saya orangnya masih kuno sekali. Bahkan saya masih saja tidak habis pikir dengan foto-foto perayaan pelegalan sesama jenis diberbagai negara ini, yuk kita lihat fotonya dan kita lihat sama-sama kaum lesbian, gay dan transgender merayakan kemenangannya

 

Cukup mengejutkan melihat dua ibu paruh baya ini memiliki lisensi untuk menikah, mungkin mereka memang bahagia dengan hidupnya selama ini. Karena pada dasarnya perempuan memang selalu ingin dimengerti dan tebak siapa yang paling bisa mengerti sifat ke "perempuannya" itu? tantu saja sesama perempuan. Itulah mungkin yang membuat kedua ibu paruh baya ini menua bersama

Dua ibu muda ini memperlihatkan bagaimana mereka merasa saling memiliki satu sama lain. Bagi mereka mungkin pasangan sesama jenis lebih baik dibanding pria yang memang hobi sekali membuat perempuan terluka

Bendera pelangi yang juga sangat dijunjung tinggi oleh media-media sosial seperti facebook dan twitter ini berkibar dipelataran Mahkamah Agung AS, persis seperti simbol kemerdekaan sebuah bangsa yang baru keluar dari belenggu penjajahan. Tak apa, itu adalah bentuk ekspresi mereka kaum penyuka sesama jenis

 Dua cowo ganteng asal Spanyol ini berbagai kebahagiaan mereka lantaran lisensi pernikahan sesama jenis sudah disahkan. Hanya tinggal menunggu waktu buat keduanya diresmikan dalam ikatan pernikahan, mungkin...

Nah kalau dua pria maco ini adalah Duane Smith, kiri, dan parternya Knol Aust yang sedang berbagi tawa setelah sekian lama menunggu lisensi pernikahan sesama jenis, mereka berdua tinggal di Hinds County Courthouse in Jackson, Mississippi. Mungkin kalian bisa mampir kesana lain waktu sembari bertanya bagaimana perasaan mereka setelah lisensi pernikahan sesama jenis itu muncul dan ikut berbahagia bersama

Ternyata pasangan sesama jenis ada juga yang sudah memasuki usia senja, terbayang kan berapa lama mereka harus menyembunyikan orientasi seksualnya selama ini? Earnie Matheson sebelah kiri dan Tony Chiaro sebelah kanan adalah partnernya, Pulaski County court house,Little Rock, Arkansas.

 Sebenarnya saya agak sedih melihat foto ini di laman Daily Mail, bagaimana seorang wanita berhijab juga ikut merayakan pelegalan pernikahan sesama jenis. Tapi who knows kita sebagai pemerhati foto tidak berada ditempat kejadian, jadi saya lemparkan saya ke pembaca bagaimana pendapat kalian ketika melihat foto ini 

Kalau ketiga pria ini berasal dari Sao Paulo yang pastinya menginginkan pernikahan sesama jenis tak lagi mendapat cibiran dari masyarakat. Tapi perjuangan mereka masih berat karena kaum gay, lesbian dan transgender masih harus menghadapi tantangan diskriminasi dalam hal pekerjaan, pendidikan dan politik