1.Perubahan nama gedung
Pada detik-detik persiapan KAA pada 17 April 19955, Presiden pertama Indonesia Soekarno melakukan beberapa keputusan mengejutkan, yakni melakukan penggantian nama Gedung Concordia menjadi Gedung Merdeka, Gedung Dana Pensiun menjadi Gedung Dwi Warna, dan sebagian Jalan Raya Timur menjadi Jalan Asia Afrika. Pergantian nama ini dibuat untuk menciptakan suasana konferensi yang sebelumnya kurang menggema.
2.Persiapan Transportasi yang spektakuler
Meski peserta konferensi pada saat pertama kali diadakan belum banyak, namun Indonesia tetap membuat persiapan yang spektakuler untuk memanjakan para tamu. Hotel Homann, Hotel Preanger, dan 12 (duabelas) hotel lainnya juga perumah perorangan dan pemerintah disiapkan sebagai tempat menginap para tamu yang jumlahnya 1300. Selain itu ke-1300 tamun pun mendapatkan pelayanan transportasi spektakuler. Indonesia kala itu menyiapkan sekitar 143 mobil, 30 taksi, 20 bus dengan 230 sopir dan 350 ton bensin serta cadangan 175 ton bensin.
Hal yang serupa juga terjadi pada KAA kali ini, di Jakarta ada 50 unit mobil Mercedes-Benz yang disewa pemerintan untuk kepentingan transportasi para tamu negara. Tak hanya menyiapkan mobil mewah dari Jerman, Indonesia melalui TNI AL juga mengerahkan 6 kapal perang untuk mengamankan jalannya konferensi tersebut ykani KRI Jonh Lie-358, KRI Oswald Siahaan-354, KRI Imam Bonjol-383, KRI Pati Unus-384, KRI Beladau-643, KRI Makassar-590. Sementara di Bandung pengamanan dilakukan dengan mengerahkan 1.015 personel dari Polda Jabar dan 400 Brimob dari Polda Metro Jaya termasuk penembak jitu. Pengalihan dibeberapa ruas jalan di Jakarta dan Bandung juga dilakukan untuk mengamankan jalannya konferensi ini
3.Konferensi Pertama Sempat ditolak Afrika
Source:newstimeafrica
Pada 15 Januari 1955 surat undangn KAA dikirim ke 25 negara Asia Afrika, dari seluruh negara yang diundang hanya Federasi Afrika Tengah yang menolak karena mereka masih berada dibawah kekuasaan penjajah. Sebenarnya ke-24 peserta lain juga banyak yang meragukan konferensi ini karena isinya merupakan negara-negara berkembang, namun di detik-detik terakhir seluruh pemimpin negara menguatkan keyakinannya dan tiba di Banding pada 16 April 1955
4.Disinilah Lahirnya Istilah Dunia ketiga
Setelah KAA pertama berlangsung para pemimpin negara seakan menemukan tujuan dan semangat baru. Asia dan Afrika yang selalu kalah dengan Eropa dan Amerika punya langkah yang lebih jelas untuk berkembang, seiring dengan kepuasan para peserta KAA muncullah faham baru yakni Dunia Ketiga atau Non-Aligned. Faham ini akhirnya mengubah struktur Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dulunya hanya menjadi forum Barat dan Timur Tengah menjadi lebih terbuka dengan menerima Asia dan Afrika.
sumber:bandung.eu, liputan6.com
0 komentar:
Posting Komentar